Selasa, 03 Maret 2009

YSS (Yayasan Suporter Surabaya)


Yayasan Suporter SurabayaMembuat Terobosan Baru Untuk BonekmaniaSulit mencari seorang figur yang sebagian besar hidupnya, dicurahkan untuksenantiasa ber-gaul dan membina suporter cabang olahraga sepakbola. Problemanya,di samping harus bisa ngemong beragam karakter anggota kelompoknya, jugadituntut memiliki dana yang cukup untuk pergaulan.Karena faktor itulah, tidak banyak yang bersedia menerjuni bidang ini. Apalagisering terdengar terjadinya kerusuhan oleh suporter, setelah menyaksikan timkesayangannya kalah atas lawannya.Tetapi bagi Ketua Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Wastomi Suhari (53), bergauldengan suporter dianggap memiliki seni pergaulan tersendiri. Meskipun dirinyapernah menjual rumah dan mobilnya, untuk kepentingan suporter pada PersatuanSepakbola Surabaya (Persebaya), namun tidak pernah membuat dirinya jera.Suporter Persebaya yang populer dengan julukan bonek (bermodalkan tekad) mania,bisa sampai di Jakarta, Semarang atau kota-kota lainnya di Pulau Jawa, hanyamembawa Rp 20 ribu. Uang sebesar itu digunakan untuk makan, sedangkantransportasi dilakukan dengan cara numpang truk atau kereta api dan biaya masukstadion dilakukan dengan cara menyerobot.''Saya mengakui cara-cara bonek tadi masih ada. Namun saya bertekad, untukmengurangi hal-hal yang kurang baik ini,'' kata Wastomi dalam perbincangandengan Pembaruan di Surabaya, akhir pekan lalu.Tiga KelompokBonekmania di Surabaya terbagi menjadi tiga kelompok, pertama Bonek terkordinasimelalui kordinator wilayah (korwil). Kelompok ini lebih terarah dalam memberidukungan. Meskipun tim yang didukung kalah, tetapi tidak pernah marah danberbuat anarkis.Kedua, Bonek super fanatik. Kelompok ini selalu memaksakan Persebaya harusmenang. Sedangkan ketiga, kelompok pembuat kisruh. Kumpulan para jambret dancopet ini, selalu menginginkan pertandingan berakhir kisruh baik timnya menangmaupun kalah. Apabila kisruh mereka bisa memanfaatkan kesempatan dalam situasikacau.Anggota kelompok terakhir ini tidak banyak. Tetapi satu orang bisa mempengaruhiratusan suporter. Guna membatasi ruang gerak mereka, korwil-korwil Bonekmaniadiminta mengawasi gerak gerik mereka. Melalui cara ini dikatakan Wastomi, merekarisih sendiri.Citra SuporterCitra Bonekmania pada dua kompetisi divisi utama Perserikatan Sepakbola SeluruhIndonesia (PSSI) terakhir, dikatakan Wastomi lebih bagus. Ketika Persebayamelakoni partai tandang, tidak banyak suporter yang nekad mendukungnya. Initerjadi setelah pembentukan korwil berjalan lancar.Saat sekarang sudah tercatat sebanyak 150 korwil. Satu korwil sekurang-kurangnyamemiliki 25 anggota, bahkan jumlah anggotanya ada yang mencapai 300 orang. Bagimereka yang tercatat sebagai anggota diberi tiket dengan harga khusus Rp 10 ribudi kandang.Menurut Wastomi, semakin banyak korwil yang tersebar di kampung-kampungSurabaya, maka suporter nekad lambat laun akan habis, sekalipun nantinyasuporter Persebaya tetap akan menggunakan nama Bonekmania.Diakui Wastomi, meskipun Bonekmania dikenal nekad tetapi tidak ada yang membawasenjata tajam. Berbeda dengan suporter lainnya di luar Surabaya, mengusirsuporter tamu dengan cara mengayun-ayunkan senjata tajam.Guna mendatangkan penghasilan bagi Bonekmania, Wastomi yang mantan pengayuhbecak dan sekarang menjadi Ketua Paguyuban Becak Surabaya ini, memproduksi 2.000keping kaset vcd berisi lagu-lagu Persebaya, dengan latar belakang pertandinganserta aksi kreativitas Bonekmania ketika mendukung tim kebanggaan Arek-ArekSuroboyo.Setelah penjualan kaset vcd sukses, akan disusul dengan memproduksi atributPersebaya, mulai dari sal, ikat kepala, PIN Persebaya/ Bonekmania, kaos sampaijaket. Atribut dan kaset vcd tersebut banyak diburu suporter tamu yang datang keSurabaya, ketika mereka datang untuk mendukung tim kesayangan di Stadion Gelora10 Nopember, Tambaksari, Surabaya.''Banyaknya permintaan tersebut, membuat kami tergerak untuk segeramemproduksinya. Keuntungan dari penjualan souvenir untuk kepentinganBonekmania,'' kata pria kelahiran Malang, yang sejak seusia delapan tahun sudahmenjadi bonek di Surabaya ini.Kecintaan Wastomi dengan Bonekmanianya terhadap Persebaya, pernah diwujudkandengan memborong seluruh partai kandang senilai Rp 1,1 miliar. Uang sebesar itudari hasil penjualan tanah dan rumah bahkan mobil pribadinya.Karena prestasi Persebaya tidak bagus waktu itu, membuat penonton engganmenyaksikan langsung. Dampaknya total pendapatan partai kandang hanya Rp 700juta dan akibatnya Wastomi yang juga Ketua DPC Organda Surabaya ini menderitarugi Rp 400 juta.Kecintaan lain yang diwujudkan dia adalah berupa pemberian subsidi kepadaBonekmania yang akan mendukung tim kesayangannya saat bertanding di luar kotaSurabaya. Subsidi yang diberikan untuk partai tandang rata-rata Rp 2 juta.Diberangkatkannya suporter secara resmi itu, guna menepis suara negatif yangdiarahkan kepada Bonekmania.''Yang menggembirakan buat saya, panitia pertandingan kandang Persebaya, tahunini mengajak Bonekmania menjadi anggota panitia. Mereka mendapat uangkehormatan, tentu untuk tambahan pendapatannya,'' ujar Wastomi.Adanya wacana untuk pembinaan suporter hendaknya menggunakan anggaran pendapatandan belanja daerah (APBD) II Surabaya, Wastomi menyambut baik dan menyatakansudah waktunya pemerintah kota ambil bagian. Masalahnya Persebaya telah menjadiikon Kota Surabaya.

Tidak ada komentar: